Sabtu, 17 Oktober 2009

agen Iman : Bukti usaha DAKWAH

Dikubur 26 Tahun Jasad Masih Utuh
Kain Kafan Sang Kiai Utuh & Harum Baunya
Deden Gunawan - detikNews

Jakarta - Tiga bak berisi air dan potongan kayu ukuran 70 cm x 30 cm telah disiapkan anak-anak almarhum KH. Abdullah. Saat itu, Minggu 2 Agustus 2009, makam Kiai Abdullah akan
dipindahkan lantaran di lokasi itu terkena proyek pelebaran Jalan Benda, Batu Ceper,
Tangerang, yang mengarah ke Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.

Air yang ada di dalam bak itu rencananya akan digunakan untuk mencuci tulang belulang sebelum dipindahkan ke lokasi pemakaman yang baru. Sementara potongan kayu sengon sebanyak 9 potong diperuntukkan sebagai dinding pembatas jenazah di dalam liang lahat.

"Saya sudah beberapa kali melihat proses pemindahan kuburan di Karet Bivak, Jakarta
Pusat. Persiapannya memang seperti itu," kata Achmad Fathi, anak ketiga Kiai Abdullah.

Namun semua perlengkapan itu akhirnya tidak terpakai. Soalnya, ketika makam yang berusia 26 tahun digali, pemandangan aneh terjadi. Jasad Kiai Abdullah ternyata masih utuh. Begitu juga dengan kain kafan dan kayu penutup jenazah. Tidak ada tanda-tanda bekas gigitan rayap atau binatang tanah di kafan maupun di kayu kamper tersebut.

Sementara Mukhtar Ali, anak sulung Kiai Abdullah, yang mengangkat jenazah ayahnya dari liang lahat mengaku sempat kaget. Soalnya kondisi jenazah hampir sama seperti saat dikuburkan, 22 Oktober 1983 silam. "Kondisi jenazah persis sama seperti saat dikubur dulu.
Hanya tubuhnya agak menyusut saja, dan rambutnya memutih" jelas Mukhtar.

Mukhtar dan keluarganya semakin kaget, jenazah juga beraroma harum yang menyerbak. Wanginya, kata Mukhtar, tidak seperti parfum-parfum yang ada di toko-toko minyak wangi. Teriakan takbir pun langsung terdengar dari orang-orang yang menyaksikan kejadian tersebut.

Yang juga dirasa aneh oleh keluarga, ribuan warga tiba-tiba berdatangan mengikuti prosesi pemindahan jenazah. Padahal keluarga tidak memberi pemberitahuan kepada warga maupun murid-murid Kiai Abdullah. Mereka tiba-tiba saja datang.

"Awalnya pemindahan jenazah itu hanya dilakukan keluarga. Paling hanya 20 orang. Tapi nggak tahu kenapa tiba-tiba saat jenazah digali orang-orang sudah banyak berkumpul," ujar Mukhtar.

Saking banyaknya orang yang datang, imbuh Mukhtar, mobil dan motor pelayat yang terparkir di sisi jalan Benda, panjangnya mencapai 5 kilometer sehingga membuat kemacetan yang luar biasa di jalan tersebut.

Beberapa warga yang ditemui detikcom menuturkan, sebelum proses pemindahan jenazah, sebenarnya tanda-tanda keanehan sudah muncul terkait rencana pemindahan makam tersebut. Sebab saat alat berat

ingin menghancurkan musala dan bangunan makam, tidak bisa berfungsi. Beberapa kali alat pengeruk dari mobil beko patah ujung kukunya.

Karena kejadian itu, pihak kontraktor pelebaran jalan menunda pembongkaran yang rencananya akan dilakukan pada Januari 2009 itu. Pembongkaran baru bisa dilanjutkan awal Agustus setelah ada kesepakatan dengan keluarga. Salah satunya soal cara pembongkaran musala dan makam itu, yakni dengan hanya menggunakan palu dan linggis. Bukan pakai alat berat.

Keluarga Kiai Abdullah sebenarnya menyayangkan kalau musala itu dibongkar. Sebab musala yang telah ada sejak puluhan tahun lalu itu sangat dibutuhkan warga setempat untuk beribadah.

Musala yang berdiri di atas tanah wakaf itu sejak dibangun Kiai Abdullah tahun 1950-an sudah mengalami beberapa pemugaran dan pelebaran. Hingga menjadi semakin luas dan bangunannya menjadi permanen.

Namun pada 2007, Pemkot Tangerang ternyata punya rencana melakukan pelebaran jalan Benda, Juru Mudi, Batu Ceper, yang berada di sepanjang Sungai Cianjane. Musala dan makam itu kebetulan berada di lokasi yang akan dijadikan akses jalan sehingga terpaksa harus digusur.

Tanah yang akan digusur dihargai Rp 500 ribu per meter. Harga itu belum termasuk bangunan yang akan dibongkar. Tapi keluarga Kiai Abdullah menolak pemberian uang pengganti. Pasalnya , tanah tempat musala dan makam itu merupakan tanah wakaf yang tidak boleh diperjualbelikan.

Pihak keluarga hanya meminta Pemkot membangun kembali musala di sekitar wilayah Juru
Mudi, supaya warga setempat mudah kalau ingin beribadah. "Sepeser pun kami tidak menerima uang penggantian. Biaya pemindahan jenazah saja kami tanggung sendiri, sekalipun Pemkot sudah menawarkan" jelas Mukhtar, anak sulung Kiai Abdullah.

Kini jenazah Kiai Abdullah dimakamkan di depan pekarangan rumah Achmad Fathi, yang berjarak hanya 15 meter dari lokasi pemakaman sebelumnya. Di areal pemakaman baru itu terdapat tiga makam, yakni makam KH Abudullah bin Mukmin, makam istri keduanya Maswani, serta makam putra keduanya yang bernama M Syurur.

Rencananya, areal makam itu akan diperluas lantaran setiap hari banyak orang yang datang untuk berziarah, terutama setelah tersiar kabar jasad Kiai Abdullah masih utuh meski dikubur selama 26 tahun. Bahkan untuk memudahkan para peziarah, keluarga bermaksud membangun musala di samping areal makam.

(ddg/iy)

Dikubur 26 Tahun Jasad Masih Utuh
Secara Teori Tidak Masuk Akal
Deden Gunawan - detikNews

KH.Abdullah (paling kiri) saat menuntut ilmu di Mekkah Jakarta - Lahan seluas lapangan bulutangkis itu kini hanya tinggal puing-puing. Dulu di lahan tersebut berdiri sebuah musala yang diberi nama An-Najat. Di musala itu KH. Abdullah
memberikan pengajian kepada murid-muridnya, sejak tahun 1950-an.

Nama Kiai Abdullah kini ramai menjadi perbincangan di Tangerang karena jasadnya yang sudah dikubur selama 26 tahun ternyata masih utuh bahkan bau wangi. Kondisi jenazah persis sama seperti saat dikubur dulu. Hanya tubuhnya agak menyusut saja, dan rambutnya memutih.

Sepanjang hidupnya, Kiai Abdullah banyak menghabiskan waktunya untuk belajar dan mengajar agama. Menurut Achmad Fathi, putra Kiai Abdullah, sewaktu muda Kiai Abdullah sempat dibimbing Kiai Mursan, seorang ulama yang tinggal di kampung Blenduk, Batu Ceper, Tangerang, yang letaknya sekitar 2 kilometer dari kediamannya.

Setelah 5 tahun menuntut ilmu di Kiai Mursan, pria kelahiran 16 Desember 1919 itu kemudian diperintah KH Marsan untuk menambah ilmu di Darul Ulum, Mekkah, Arab Saudi. Di sana ia belajar selama kurang lebih 7 tahun.

Kiai Abdullah akhirnya pulang ke tanah air setelah gurunya, Syekh Yasin, asal Padang, Sumatera Barat, memintanya pulang ke Indonesia, untuk menularkan ilmunya kepada masyarakat, khususnya di wilayah Batu Ceper, Tangerang.

"Ayah saya diperintahkan pulang untuk mengajar oleh Syekh Yasin, saat perang dunia ke II (1939-1945)," jelas Achmad Fathi saat ditemui detikcom.

Sesuai perintah gurunya, Kiai Abdullah kemudian mulai memberikan pengajian di sekitar rumahnya. Sistem pengajaran yang dilakukan Kiai Abdullah bukan model pesantren melainkan berbentuk majelis.

Lokasi pengajian dilakukan di Musala An-Najat sejak beduk Magrib hingga jam sembilan
malam. Usai pengajian, biasanya murid-murid bermalam di musala dan pulang selepas
salat Subuh berjamaah.

Materi pengajian yang diajarkan Kiai Abdullah berupa ilmu Fiqih (hukum) maupun tafsir Al Quran. Adapun kitab-kitab yang diajarjakan, antara lain, Jurmiyah, Nahwu, Shorof, Fathul Qorib, Fathul Muin, maupun tafsir Jalalain karya Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaludin As-Suyiti.

Saat mengajar, sang kiai dikenal sangat tegas. Namun meski dikenal galak dalam mengajar, murid-muridnya justru semakin hari semakin bertambah. Mereka umumnya datang dari daerah Batu Ceper dan wilayah Tanggerang.

Selain mengajarkan ilmu agama, Kiai Abdullah juga mengajarkan murid-muridnya cara
bercocok tanam. Saat siang hari biasanya murid-muridnya bekerja di sawah maupun kebun pepaya milik Abdullah. "Murid-murid kalau siang hari ditugasi mengelola sawah dan kebun milik keluarga kami," jelas Achmad Fathi.

Kesolehan dan ilmu yang mumpuni yang dimiliki Kiai Abdullah lama-lama tersiar ke seantero Tangerang. Itu sebabnya, Pemda Tangerang pada tahun 1973 memintanya untuk menjadi Wakil Ketua Pengadilan Agama Tengerang.

Namun sekalipun telah bekerja di pemerintahan, sikap sederhana dan rendah hati tetap melekat dalam diri Kiai Abdullah. Setiap bekerja ia hanya menggunakan sepeda ontel.
Jarak antara rumahnya ke Pengadilan Agama Tangerang berjarak sekitar 10 kilometer.

"Kata bapak hidup sederhana dan apa adanya merupakan perintah Nabi Muhammad SAW. Karena itu selama hidup bapak tidak mau hidup secara berlebih-lebihan," jelas Abdul Zibaki, anak Kiai Abdullah Lainnya.

Selama hidup Kiai Abdullah memiliki tiga orang istri, yakni Rohani, Maswani, dan Romlah. Ia pertama menikah dengan Rohani, yang merupakan putri gurunya, KH Mursan, sekitar tahun 1945. Dari pernikahannya dengan Rohani, dikarunia dua orang anak. Namun tidak lama setelah melahirkan anak kedua, Rohani meninggal dunia.

Selang dua tahun kemudian Kiai Abdullah menikah lagi dengan Maswani, yang merupakan tetangga rumahnya. Dari Maswani, Kiai Abdullah dikaruniai 5 orang anak. Dan lagi-lagi istri keduanya ternyata pergi menghadap Sang Pencipta lebih dulu darinya. Maswani wafat tahun 1980.

Setelah kematian istri keduanya Kiai Abdullah sebenarnya tidak mau menikah lagi. Namun karena desakan anak-anaknya, ia akhirnya menikah dengan Romlah, warga tetangga Desa Juru Mudi. "Kami merasa kasian sama bapak karena tidak ada yang mengurusinya. Makanya kami mendesaknya untuk menikah lagi," tutur Mukhtar Ali, anak sulung Kiai Abdullah.

Namun dari pernikahannya dengan Romlah, Kiai Abdullah tidak dikaruniai anak hingga ia wafat pada 22 Oktober 1983. Kiai Abdullah meninggal dunia lantaran penyakit ginjal yang dideritanya. Sebelum meninggal ia sempat dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.

Kiai Abdullah dimakamkan di belakang musala An-Najat berdasarkan wasiat yang disampaikannya kepada anaknya, Mukhtar sebelum meninggal. Sang kiai beralasan ingin dikubur di sana mengingat musala itu merupakan tempat perjuangannya pertama kali di dunia dakwah.

Musala tempatnya pertama kali mengajar seakan menjadi kenangan sendiri bagi Abdullah. Meskipun ia sebenarnya juga telah mendirikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang diberi nama Islahuddiniyah, sejak tahun 1970-an. Lokasi madrasah itu persis berada di depan rumah Kiai Abdullah.

Soal utuhnya jasad Kiai Abdulah setelah dikubur selama 26 tahun dikatakan salah seorang Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Said Budairy sebagai karunia Allah. Menurutnya, jenazah itu dilindungi oleh Allah.

"Kejadian seperti itu sudah sering terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Dan biasanya yang jasadnya seperti itu adalah orang-orang yang hafidz Alquran dan alim," jelasnya.

Ditambahkannya, untuk melihat kealiman si jenazah bisa dilihat dari perjalanan hidup
almarhum. "Dan kalau seperti yang saya dengar kiai itu sebagai orang yang ahli ilmu,
itu sudah tidak salah lagi. Berarti kiai itu dilindungi Allah di dalam kuburnya,"
imbuhnya.

Sementara Agus Hendratno, anggota Ikatan Ahli Geologi Yogyakarta mengatakan, dari
teori geologi, memang bisa saja jasad manusia yang dikubur akan tetap utuh.
Penyebabnya mungkin saja di dalam tanah itu tidak terdapat hewan organik yang bisa
mengubah jasad manusia, seperti kulit dan daging menjadi tanah.

Menurut Agus, dalam peristiwa utuhnya jenazah Kiai Abdullah mungkin saja bisa disebabkan di liang lahat tidak terdapat hewan organik.

"Sebenarnya peristiwa utuhnya jenazah masuk lebih kepada urusan spiritual. Tapi
kalau mau dikait-kaitkan ke dalam teori geologi, bisa saja di liang lahat itu tidak
terdapat hewan organik," urainya

Tapi, kata Agus, bila lokasi tanah yang berair dan lembab seperti di wilayah Batu Ceper, yang dikenal dahulunya merupakan daerah rawa-rawa, teori itu terbantahkan. Dengan kata lain Agus berpendapat jika peristiwa utuhnya jenazah Kiai Abdullah sangat unik dan di luar kebiasaan.

(ddg/iy)

agen Iman : Gerbong Hidayah

Sebuah muzhakarah iman : Sesungguhnya Alloh menurunkan Gerbong-gerbong Hidayah ke seluruh Alam...entah kita suka atau tidak suka, ikut atau tidak ikut dalam gerbong-gerbong tsb. lantas Apakah kita termasuk golongan yang naik ke gerbong-gerbong hidayah atau termasuk golongan yang dilindas roda-roda gerbong hidayah?

agen Iman : Mengapa pahala 27 X lipat tuk sholat berjamaah?

Mengapa Sholat berjamaah tepat waktu di Masjid mendapat ganjaran 27 kali lipat dibanding sholat sendirian? padahal sholat yg demikian berarti tinggalkan rumah/keluarga/tmpat kerja/toko/ kemudian bergerak (dakwah) ke rumahNya yang Mulia ?? kesimpulan : DAKWAH membuat setiap ibadah nilainya berlipat ganda di sisi Alloh! bagaimana dgn nilai DAKWAH itu sendiri?! Masya Alloh

agen Iman : Basmalah itu ternyata perintah DAKWAH

Maaf jika salah (lg belajar) : Murka Alloh telah didului oleh ijin Alloh, dan ijin Alloh telah didului oleh janji Alloh, sedangkan janji Alloh telah didului pula oleh kasih sayang Alloh pd makhlukNya (BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM)! ALLAHUAKBAR.

Agen Iman : Risau Ummat Nabi saw

kemarin-kemarin sy juga mikir : Kita sama-sama biasa mengetahui bahwa maksiat/kejahatan/Dosa - dosa dapat diperbaiki/diganti/dihapus dengan berbuat kebaikan/amal sholeh/pahala (ikhlas)... nah kalo amal sholeh itu apa bisa diperbaiki/diganti/diubah menjadi hidayah Alloh ke seluruh alam? hidayah Alloh turun maka pasti amal sholeh nambah.
seandainya demikian kehendak Alloh, aku sangat senang sekali bahwa sedikit pahala yang saya dapat walaupun tidak dapat mengganti semua dosa-dosa saya, tapi dapat diubah menjadi hidayah Alloh ke seluruh alam alangkah luar biasanya,... sehingga banyak orang-orang yang terselamatkan dari azab Neraka...!
Apa sulitnya Rasulullah mengiyakan tawaran Jibril as meratakan daerah kaum kafir Thaif tatkala dakwah Beliau dihinakan oleh mereka. Dan apa sulitnya Nabi saw berdoa minta didatangkan tentara berupa malaikat2 untuk menghancurkan kafir Mekkah! Namun itu tak terjadi! mengapa? Semua demi para sahabat belajar mendapatkan iman dan yakin yg betul!
Debat dgn jamaah Abu Jibril di muhalla: sy katakan semua umat Islam akan menuju Jihad melawan kezoliman, tapi caranya harus dgn sunnah Rasulullah saw, jika caranya tidak sesuai sunnah maka bukan ramai orang menerima Islam tapi malah ramai orang keluar dari Islam.

agen Iman : Khilafah, Jihad perang, dan Keluar di Jalan Alloh

Khilafah bukan tujuan hidup Rosulullah dan para sahabat!. Khilafah hanyalah salah satu hasil 'duniawi' karena adanya ketaatan yang tinggi pada cara hidup Rosulullah saw dan para sahabat! Tidak dilaknat seorang muslim karena tidak memiliki khilafah, tapi dilaknatlah seorang muslim jika ia mati tanpa kalimat syahadat!
Para sahabat juga mengusahakan 6 sifat pd diri mereka dgn mulai dari 'keluar di jalan Alloh', tuk dapatkan 'hakekat kalimat thoiyyibah' yg betul di akhir hayat! Buktinya ada dlm kisah Nabi saw dan para sahabat! Di quran dan hadist.
Para sahabat tidak mengusahakan sifat ekonomi, juga tidak sifat khilafah, tapi mereka mengusahakan 6 sifat di mulai dari keluar di jalan Alloh, meluruskan niat, memuliakan sesama muslim, mengusahakan ilmu disertai dzikrullah, mengusahakan sholat khusu' dan khudu', dan akhirnya dapat mengusahakan hakekat kalimat iman! Memang tidak mudah dpt mengucap kalimat sahadat di akhir hayat.
Bagaimana disebut beriman walaupun telah mengucap kalimat iman tapi kenyataannya tidak mau keluar di jalan Alloh, tidak mau meluruskan niat, tidak mau memuliakan saudara muslim, tidak mau mencari ilmu dan berzikir, tidak mau memperbaiki sholat khusu dan khudu', tidak mau mengusahakan hakekat kalimat iman?
Penyempurnaan 6 sifat sahabat ke dalam kehidupan sehari-hari dimulai dari 'hakekat keluar di jalan Alloh' diakhiri dengan 'hakekat kalimat thoiyibah'.
Enam sifat para sahabat Nabi saw memang bukan suatu syariat Islam, ia hanya ringkasan ciri-ciri para Sahabat yg disebutkan dalam quran dan hadist, yg dengannya umat akhir zaman juga menjadikannya sebagai ciri-ciri umat yg dipersiapkan menerima Imam Mahdi dan Isa as menghadapi huru hara hari KIAMAT!
Ilmu sama kedudukannya dgn Harta. Jika ia 'dibelanjakan' di jalan Alloh barulah didapat manfaatnya, jika tidak, ia justru merusak 'pemiliknya'. Lantas apa yg mendorong orang tuk membelanjakannya? Tidak lain adalah IMAN. Maka carilah iman dgn keluar di jalan Alloh!

agen Iman : Jangan pernah coba mengusahakan janji Alloh

Haq Alloh memelihara tanah Haram , bumi dan segala Isinya, dan janji Alloh itu pasti! yang tidak pasti adalah iman dalam diri Ummat Islam! Ummat Islam harus mengusahakan Iman dan Islam dgn mengikut cara Rosululloh dan para Sahabat, bukan mengusahakan apa yang telah dijanjikan Alloh.
ana sedih ana sedih.... apakah mati ana tanpa membawa kalimat sahadat? apakah saudara muslim ana mati membawa kalimat sahadat? duniawi ini, tanah palestin, tanah haram sekalipun, atau semua jengkal tanah di bumi ini kalo israel mau silahkan ambil! tapi jangan ambil iman dan sahadat dalam diri ana dan saudara muslim ana!

agen Iman : tentang Alloh

Bertanya lah ahli tarekat tentang Allah : Allah itu Apa? Quran menjawab : Allah itu sesuatu yg lebih dekat kepadamu daripada urat nadimu. Saking dekatnya DIA tak perlu dicari, tak dapat dilihat, tapi dapat dirasakan. itulah IMAN.
Ahli tarekat berkata bahwa 'Aku adalah ALLOH'. Menurut saya yang lemah ini perkataan yang lebih tepat adalah 'Aku Lupa bahwa Aku adalah Alloh'. Alloh lebih dekat daripada urat nadi (Quran). Manusia adalah pelupa (Quran)

agen Iman : Nusrohtulloh dan Dosa

Nusrotullah(pertolongan Allah) adalah salah satu janji Allah, bukan tujuan maksud/kerja hidup muslim. tak boleh ada keraguan kepastian janji Alloh. Lantas Apalagi yg menghalangi ummat Nabi ini dari mengusahakan maksud hidup yakni dakwah atas iman dan Islam? Pastilah dosa-dosa! Lupa berzikir saja sebenarnya sudah satu dosa. Lupa pada janji Alloh juga satu dosa.

agen Iman : Amalan penghapus seluruh dosa

arusan sy dapat jawabannya (amalan yg menghapus dosa lama dan dosa yg akan datang): doa anak yg sholeh, amal jariyah, ilmu yg bermanfaat. Pahalanya terus mengalir sampai ke masa yg akan datang, tuk menghapus dosa2 yg akan datang.

agen Iman : Tarekat dan DAKWAH

Sy sendirian bertemu 10-an orang dlm halaqoh tarekat, mereka semua berpendapat bahwa mengajak manusia pd kebaikan tidak perlu, cukup dgn berzikir cara mereka maka manusia otomatis mengikuti (benerin diri dulu deh istilah mereka). Sy menjawab pendek, mengajak manusia pd kebaikan tidak ada target apa-apa, mau ikut atau tidak ga ada masalah.
Mereka semua memastikan juga bahwa mengajak pd kebaikan adalah riya. Sy menjawab pendek, tidak selalu begitu, tergantung (niat) orangnya. Mereka akhirnya bilang sy ini bandel, masih level syariat, dan menyarankan belajar hakekat dgn mereka adalah lebih baik daripada mengajak kebaikan. Sy menjawab pendek, Mengetahui hakekat bukan berarti dia lebih baik dari yg lain. iblis yg paling tinggi pengetahuan hakekatnya ternyata masuk neraka. Mereka akhirnya diam.
tahun lalu Guru tarekat tsb (beliau tidak mau disebut guru) mengajarkan satu zikir pd sy yg insa Alloh bermanfaat termasuk dalam keluar di jalan Alloh. Bahkan guru jg hendak 'membaiat' sy, tapi sy tolak sampai 3 kali. Murid2 beliau heran, orang2 pd pengen dibaiat kok sy malah menolak. Tujuan sy hanya untuk mengambil manfaat dr majelis zikir, tidak untuk berbaiat.
Bagaimanapun sedikit atau banyak ahli tarekat telah berkorban tuk agama ini, jika ada yg kurang dari mereka sebaiknya kita sebagai dai Alloh tetap berprasangka baik, dan menyalahkan diri sendiri karena kurang sungguh2 dlm dakwah. Insa Alloh dakwah sampai modar.

Agen Iman : Tawajuh pada kebenaran bukan pada siapa

Menurut sy : kebenaran apabila keluar dari mulut seorang munafik sekalipun, maka ia tetap lah kebenaran. Dan yg mendengarkan tawajuh pd kebenaran tsb, bukan malah sibuk membicarakan kemunafikan orang tsb

Agen Iman : Alloh menjamin ILMU untuk orang-orang yang DAKWAH

saya menafsirkan dengan segala kelemahan saya, ttg 5 ayat pertama yang turun kepada Nabi saw :

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,
QS. al-'Alaq (96) : 1
Dia telah Menciptakan manusia dari segumpal darah.
QS. al-'Alaq (96) : 2
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah,
QS. al-'Alaq (96) : 3
Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.
QS. al-'Alaq (96) : 4
Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
QS. al-'Alaq (96) : 5

'bacalah' dalam ayat tsb kepada Nabi bermakna apa?, bermakna PERINTAH membaca/mencari ilmu atau bermakna PERINTAH mengagungkan Tuhan 'Pemilik Ilmu'? bukankah Nabi yang Mulia adalah seorang yang Ummi, masa bermakna ALLOH mula-mula menyuruh membaca/mencari ilmu kepada Nabi saw?!
yang bener aja.. :-)

Adakah perintah mencari ilmu itu yang mula-mula diperintahkan Alloh kepada Nabi dan para sahabat?
di sebut dalam ayat ke-4 : 'Tuhanmu yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam. ( Jangan kuatir Alloh mengajarkan ilmu dan kepahaman agama kepada manusia, ASAL manusia itu taat pada PERINTAH NYA)

Lihat juga PERINTAH Alloh untuk memberi peringatan kepada manusia yang ayat-ayatnya bertebaran bagai bintang-bintang dalam Al Qur'an ? apa kita tidak berfikir?

Agen Iman : Perintah agama pertama adalah DAKWAH

Menurut sy : Jauh sebelum turun perintah sholat wajib,zakat, puasa, haji, perang, Nabi dan para sahabat telah keluar dari Makkah tuk sampaikan agama (dakwah). Tapi Hari ini kaum muslim lebih kawatir tidak sholat, tidak zakat, tidak puasa, tidak haji, tapi tidak sedikitpun takut tidak dakwah, tidak keluar di jalan Alloh. Ya Alloh hidayah.
Manusia tidak berhak memposisikan sesuatu amalan apakah lebih tinggi atau lebih rendah dari yang lain. bukankah cara hidup sahabat adalah ' KAMI DENGAR, MAKA KAMI TAAT' ?! Saya mengajak berfikir mengenai : misalnya : Mengapa perintah DAKWAH (keluar di jalan Alloh) dulu yang diturunkan, bukan perintah sholat, zakat, puasa, haji? dan pertanyaan MENARIK juga : Bagaimana Ummat sekarang dapat menjalankan semua perintah Alloh tsb ?, sedangkan para sahabat sendiri yang notabene diridhoi Alloh tidak menerima perintah Alloh secara sekaligus. maka saya berkesimpulan: setiap cara hidup para sahabat adalah WAJIB diikuti agar dapat mengamalkan agama dengan 'sempurna', TIDAK BOLEH ADA YANG KURANG DITIRU DARI CARA HIDUP NABI DAN PARA SAHABAT! kurang sedikit saja dari meniru-niru mereka maka musibah terutama musibah lemahnya iman dan amal sholeh tidak akan terhindarkan! Jika tidak demikian, yang terjadi adalah amalan sholat, puasa, zakat, haji, jihad, dan sebagainya akan menjadi sekedar 'ritual' saja, dan lama-lama hilang tidak dikerjakan sama sekali. astaghfirullah. semoga Alloh bagi kita semua kefahaman agama dengan 'keluar di jalan Alloh'.

agen Iman : Firman Alloh pertama kepada Nabi saw

Rasulullah bersabda kepada Utsman ra: "Adalah Jibril apabila datang kepadaku, yang pertama diberikannya kepadaku ialah Bismillahhir rahmaanir rahiimi"(Darulquthni dan Ibnu Umar r.a.). Nahh... gimana ?. --> Iqro'bismirabbika... adalah benar ayat Quran yang pertama diturunkan kepada Nabi saw. tapi firman Alloh pertama yang turun kepada Nabi lewat Jibril as adalah Bismillahirrahmaanirrahim. Tidak heran, Utsman r.a menulis Mushaf selalu dimulai dengan bacaan Bismillahirrahmaanirrahim.

agen Iman : Ismu Al Adzam

menurut sy : Manusia adalah kitab Nya, dan dalam kitab Nya pasti ada asma Nya. Ismu al Azam sudah diletakkan dalam diri manusia. Maka, Benarlah Alloh berfirman bahwa Dia telah sempurnakan agamamu 100 persen, (99+1=100) dengan menurunkan Al Quran (99 nama Alloh), dan dirimu ( Ismu al Adzam). Mari kita buktikan diri ini layak menjadi ISMU AL ADZAM (NAMA ALLAH YANG PALING AGUNG atau NAMA ALLAH yang ke-100) Insa Alloh.