Senin, 29 November 2010

DAKWAH DAN DUNIAWI

Dai yang dakwahkan agama setiap saat adalah yg otomatis jg berdzikir dan otomatis ia jg yg belajar/taklim, dan otomatis jg ia khidmat dan otomatis jg ibadah. Sebaliknya orang yg khidmat atau ibadah atau taklim atau dzikir bukan ia dakwahkan agama!
Sebagian ummat nabi mengira sudah tunaikan dakwah apabila ia berceramah atau bersedekah atau berpuasa atau dgn taklim atau dgn jihad atau dgn shalat atau dgn dzikir. Padahal yg dimaksud DAKWAH ADALAH mengusahakan agar seluruh manusia sampai yg terakhir dihidupkan ALLAH terhindar dari azab dan masuk syurga sehingga tidak mengusahakan duniawi karena yakin dgn dakwah duniawi itu akan datang dgn sendirinya.
Tidak mengusahakan duniawi maksudnya adalah tidak mengumpulkan harta dan menguluarkan harta kecuali untuk usaha agama semata.
Duniawi datang dgn sendirinya maksudnya adalah ALLAH beri harta hanyalah dari harta yg baik baik saja jauh dari haram walaupun jumlahnya sedikit
Dakwah demikian hanyalah dakwah yg ikut cara nabi dan para sahabat! Bukan dakwah menurut cara sendiri atau cara baru.
Stephen hawking berpendapat bahwa alam semesta terjadi sendirinya berdasarkan hukum gravitasi, dan tuhan tidak campur tangan dalam prosesnya. Menurut saya pendapat ini benar sekali sesuai ajaran tauhid, dlm surat al fatihah disebutkan bahwa TUHAN BUKAN pencipta alam semesta tapi TUHAN adalah RAJA alam semesta. Makanya ...makhluk membutuhkan tuhan bukan tuhan yang butuh makhluk apalagi butuh menciptakan makhluk.
Seorang RAJA adalah PEMILIK semuanya! Jadi RAJA BUKAN lah pelaksana/pemproses ! TUHAN sama sekali tidak butuh proses sebaliknya manusialah yg butuh proses!
Seorang RAJA alam semesta mestinya adalah PEMILIK semua proses yg terjadi di alam semesta dan semua hukum hukum yg ada didalamnya. Entah itu hukum gravitasi atau cahaya. Tuhan Maha Pencipta maksudnya adalah TUHAN adalah PEMILIK semua ciptaan yg ada.Siapa saja atau apa saja butuh ijin dari RAJA alam semesta dalam setiap proses di alam semesta. Gravitasi butuh ijin Nya, cahaya butuh ijin Nya, angin air api tanah butuh ijin Nya. Waktu juga butuh ijin Nya. Tanpa ijin Nya semua proses tidak dapat terlaksana. Ijin Nya diatas semua proses yg berlangsung jadi tidak terbatas! Yg terbatas justru proses itu sendiri atau alam semesta itu sendiri. Inilah maksud tauhid sebenarnya.
Niat karena Alloh berarti tidak ada niat selain Allah. Perbuatan baik yg disertai niat selain Allah adalah syirik, syirik itu haram! Karena itu lurskanlah niat setiap saat!
Iman itu didapat bukan dgn mengumpulkan dunia tapi justru dgn melepaskan dunia di jalan Alloh dgn cara yg tepat.
Memang cerita harus dibuktikan. Bukan kata ustad itu atau syeikh ini atau guru si anu. Berguru tanpa mendengar dgn hati sama saja dgn kesesatan krn sekedar mampu bercerita. Byk yg mengaku ikut nabi dan para sahabat tapi hatinya tidak mendengarkan dan tidak taat. Tapi sudahlah tidaklah perlu membuang waktu membahas kesesatan lebih baik terus mengajak pd yg makruf. Yg makrus datang maka yg munkar otomatis lenyap. Mengaku dgn lidah monyet pun bisa.
cara yg tepat saat ini dan akan datang adalah MENIRU NIRU kehidupan nabi dan para sahabat. Prinsip mereka dalam beriman adalah 'kami dengar(dgn hati) dan kami taat (kerjakan)' apa yg didengar dan ditaati? Tak lain adalah kata kata kebaikan entah ia ketahui dari siapapun. pepatah minang ' alam semesta adalah guru'

Tidak ada komentar: